Pasukan BBM (Bersih-Bersih Masjid) BERKAH LTN PBNU. (FT/NUO)

JAKARTA | duta.co – Lembaga Ta’mir Masjid (LTM) PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) membuat gebrakan baru. Namanya Bersih-Bersih Masjid Berkah (BBM Berkah). Gerakan ini akan dilakukan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia.

“Ini dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadan 1438 H sekaligus menyongsong Satu Abad NU, kami ajak seluruh nahdliyin, bergerak bersama-sama melakukan bersih-bersih Masjid (BBM Berkah) pada Jumat (19/5) sampai Kamis (25/5) di seluruh masjid di Indonesia,” demikian disampaikan Ali Sobirin El-Muannatsy, Ketua Program dan Mujahidin, RM Koordinator Lapangan BBM Berkah sebagaimana rilisnya kepada duta.co, Rabu (17/5/2017).

Menurut Ali Sobirin, masjid sebagai benteng PBNU (Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945) harus diberdayakan. “Sekarang ini di masyarakat sedang terjadi anomali budaya. Di satu sisi semangat keberagamaan meningkat, namun pada saat yang sama nilai-nilai prinsipil keagamaan terkesampingkan. Satu sisi semangat membangun masjid megah begitu luar biasa, pada saat yang sama masjidnya sepi-sepi saja,” tandasnya.

Yang lebih memprihatinkan, lanjutnya, masjid-masjid sekarang sepi dengan pemuda. Padahal, merekalah yang akan menerima mandat berikutnya. “Ini terjadi karena faktor eksternal dan internal masjid. Secara eksternal, daya tarik di luar masjid terlalu kuat. Di luar sana banyak menawarkan beragam kreasi kebebasan dan kesenangan dengan aneka bentuk dan intensinya. Sedangkan, pada saat yang sama, secara internal, masjid terkesan kaku dan jumud bagi kepentingan ekspresi pemuda. Kepentingan jiwa muda yang ekspresif dan petualang belum terakomodir oleh ideologi dan sistem manajemen kemasjidan sekarang,” ujarnya.

Program BBM Berkah LTN PBNU ini, tidak berhenti di pelataran masjid saja. Selain menyapa warga NU dalam bentuk pelayanan langsung bersih-bersih masjid, juga ditindak-lanjuti dengan pendampingan-pendampingan sesuai kebutuhan jamaah. Di samping itu ada revitalisasi peran dan fungsi masjid sebagai pusat pelayanan jamaah.

“LTN PBNU juga melakukan pembinaan generasi muda masjid. Menjaga masjid agar selamat dari kelompok-kelompok yang merongrong PBNU (Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945). Jadi? Kegiatan ini merupakan langkah awal, sebagai pintu masuk menyapa warga agar bergerak bersama meramaikan masjid,” tambahnya.

Untuk itu, dibuka kesempatan berupa pelatihan, seperti Madrasah Kader Muharrik Masjid dan Dakwah, Pelatihan Pemuda Muharrik Masjid, Pelatihan 7 Aksi Pelayanan Jamaah, Pelatihan 7 Langkah Percepatan Rizki, Pelatihan GISMAS (Gerakan Infak Sedekah Memakmurkan Masjid dan Jamaah), Pelatihan Manajemen Masjid Ramah Pemuda, dan lain-lain.

Kalau soal fisik? “Kita bantu bersihkan lingkungan masjid dalam artian yang sebenarnya, seperti membersihkan tempat wudlu dan MCK, mengepel lantai dan menyedot karpet, membersihkan pintu, jendela, dan mimbar, membersihkan plafon, kipas angin dan peralatan lain, membersihkan halaman, dan seterusnya. Di tahap ini biasanya disertai pemberian cindera-mata dari LTM PBNU untuk masjid yang bersangkutan. Dengan begitu kesucian masjid terjamin,” tambah Mujahidin, RM.

Ditanya soal politisasi masjid di DKI, LTM PBNU hanya ingin mengambil hikmahnya saja. “Bahwa, pada Pilkada DKI Jakarta kemarin telah terjadi tarik-menarik yang begitu luar biasa terhadap masjid. Masjid ternyata menjadi tempat strategis menarik massa. Satu sisi kami bangga, gara-gara Pilkada semua jadi ingat masjid, seakan-akan semua masyarakat kini kembali kepada masjid. Namun di sisi lain, prihatin, karena masjid menjadi ajang tebar kebencian, caci maki serta mengkafirkan. Semoga model-model begitu tak terulang lagi,” jelasnya. (sov)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry