GRESIK | duta.co –  MTs Nahdlatul Ulama (NU) Trate Gresik dengan judul kendi ampas kopi, Juara  I  Se- Jatim dan Jateng. Yulistya Rahma Fikri yang madih kelas 7 dengan gamblang memaparkan saat ini banyak penyakit di kalangan masyarakat yang diakibatkan dari pemakaian minyak jelantah.

“Hasil penelitian kami, minyak jelantah bisa dibikin jernih dan lebih sehat dengan cara yang murah meriah. Caranya, sisa ampas kopi dicampur sedikit cairan kimia, kita taruh dalam wadah kendi, begitu kita perlukan tinggal menyelupkan sedikit ampas kopi yang sudah bercampur karbon. Dengan penelitian ini, masyarakat kelas bawah yang biasa menggunakan jelantah, bisa sedikit lebih sehat,” tegasnya di hadapan tim juri.

MTS NU yang berada Naungan LP. Ma’arif NU Cabang Gresik ini, harus bangga karena mendapat Juara se Jawa Timur dan Jateng yang dipercaya mendapat Juara I. “Ini harus kita syukuri. Sehingga lembaga di bawah naungan NU ini bisa kita banggakan dan bisa menjalar ke sekolah NU lainnya,” kata  Jazuli, SPd, MM, Ketua LP. Ma’arif NU Cabang Gresik, Minggu (18/3/2018).

Sementara, SMA Hidayatus Salam  yang berada di sebuah desa, bukan daerah kecamatan seperti biasanya, masih berjarak 50 km dari pusat kota, mampu menggugah semangat penelitian bagi siswa SMP di wilayah Jatim dan Jateng. Sabtu (17/3/2018) dari pagi hingga jelang sore, mereka mempresentasikan dalam final 10 besar di hadapan juri.

M Farhan Ardisa siswa kelas 7 SMPN2 Semarang yang baru kali ini ikut kontes penelitian, mengaku tidak ada grogi dan tanpa target. “Bagi kami, jauh jauh dari ibukota Propinsi Jateng dapat ikut final, ini merupakan suatu kebanggaan, pasalnya baru kali ini mengikuti kontes dan langsung ikut final. Kalau pun  ya akan belajar tentang kekalahan dan kami tahun depan akan lebih baik lagi,” jelasnya setelah paparan tentang manfaat daun kelor dan pace untuk penyembuh kulit yg memerah baik karena serangga atau yang lain.

Ketua Yayasan Hidayatus Salam, Misbahul Abidin menyambut bangga. “Kita dari dulu membuat konsep sekolah berbasis penelitian, dan hasil dari penelitian karya siswa sudah kuta lombakan di Jakarta, saat ini kita mengajak siswa SMP untuk bermental peneliti,” ujarnya.

Kisah Kota Batu lain lagi. Ihtada, siswa MTs N Batu bersemangat menjelaskan manfaat daun Bintaro (buah maja) sebagai bahan alternatif pembuatan kertas seni anti rayap. “Meski kalau dihitung biaya produksi membuat 2 lembar kertas seni menghabiskan Rp 5.000, namun kertas ini punya daya seni dan tahan lama serta rayap tidak doyan, sehingga awet dan tahan lama,” paparnya dengan yakin. (sal)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry