DICULIK TERORIS: Yonas Prayoga yang melapor baru lolos dari camp teroris di Salatiga, kini berada di Mapolres Jakarta Barat untuk proses pemeriksaan. (ist)

JAKARTA | duta.co –Seorang pria mendatangi Polres Jakarta Barat pada Rabu (26/4) sekitar pukul 04.00 WIB dan mengaku baru kabur dari camp pelatihan kelompok teroris. Pria ini mendatangi bagian penjagaan Polres Jakarta Barat guna meminta tolong kepada polisi.

Kartu identitas Yonas Prayoga (ist)

Pihak kepolisian pun langsung melakukan penggeledahan dan memintai keterangan. Informasi ini dibenarkan oleh Kabag Penum Divhumas Polri Kombes Martinus Sitompul.

“Dalam keadaan letih dan lapar, oleh petugas diberi makan obat, waktu untuk istirahat, jam 10.00 WIB yang bersangkutan baru bisa dimintai keterangan,” kata Martinus, Kamis (27/4/2017).

Berdasarkan hasil interogasi, diketahui pria tersebut bernama Yonas Prayoga, umur 32 tahun. Dia mengaku diculik pada 18 April lalu sekitar pukul 18.30 WIB dan akhirnya mengikuti pelatihan di Salatiga (bukan di sekitar Jakarta seperti yang diberitakan sebelumnya, red).

YO (Yonas Prayoga-red) yang bekerja sebagai buruh Bendungan Karian Rangkas itu dipanggil oleh empat orang menggunakan mobil Avanza berwarna hitam yang semula menanyakan alamat. Dia pun naik ke mobil tersebut dengan maksud mengantar ke alamat yang dituju.

Namun, bukannya ke alamat tersebut, malah dia dibawa ke arah Tol Cikande-Balaraja. Dia pun protes, tetapi orang-orang itu menyuruhnya diam dan memberinya air minum hingga akhirnya tak sadarkan diri.

YO mengaku tersadar sekitar pukul 04.00 WIB dan melihat plang di jalan dengan alamat Salatiga. Kemudian kepalanya ditutup oleh pelaku dan merasakan perjalanan sunyi masuk jalan setapak ke arah hutan. Pukul 06.00 WIB, ia tiba di suatu tempat bangunan tengah hutan pohon mahoni.

 

Didoktrin dan Dilatih

Di camp tersebut, akunya, dia melihat sejumlah kegiatan seperti latihan menembak, bongkar pasang senjata, dan perakitan bom. Dia juga melihat foto-foto pelaku bom serta lokasi kejadian bom seperti bom Bali dan bom JW Marriot, bom buku, serta para eksekutor ‘pengantin’ (pelaku bom bunuh diri). Tak hanya itu, YO juga mengaku didoktrin membenci etnis, agama tertentu, dan polisi.

Di alamat tersebut YO  mendapati penghuni sekitar 80 sampai 100 orang dan sebagian besar adalah perempuan. Untuk latihan menembak di tempat itu, menurut YO seperti bunyi laporan kepada kepolisian,  menggunakan senjata panjang secara bergantian tujuh orang per regu.

Di lokasi tersbut, YO juga mengaku melihat  20 pria bertindak sebagai pelatih. Pimp pelatih dipanggil Darun, anggota dipanggil Mukolu, dan pengawas dipanggil Jamat Khabil. Kegiatan di camp itu  setiap hari. “Pkl 04.30 wib sholat subuh dilanjutkan Tauziah dan Dokrin JIHAD yg berisi kebencian terhadap CHINES. KRISTEN dan POLISI dng Panggilan Anjing Babi Najis,” demikian bunyi laporan polisi.

 

Mau Serang Gereja Imanuel

Pada malam Jumat yang lalu, YO mengaku dikumpulkan di suatu ruangan dan diberi arahan oleh guru (Darun). Diperlihatkan adanya 3 perempuan dan 1 laki laki dipanggil ke depan dipakaikan baju pengantin warna putih untuk menjadi pengantin bom dengan sasaran Seasion City dan Gereja Imanuel Jakarta yang akan dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2017.

YO mengaku lolos dari camp tersebut dengan di diantar oleh salah seorang guru ke tempat pemberhentian bus dan berangkat ke Jakarta. Dia turun di depan Hotel Peninsula kemudian karena linglung maka ia diarahkan ke kantor polisi dalam hal ini Polres Jakarta Barat.

 

Diperiksa Kejiwaannya

Martinus menyebut akan memeriksa kejiwaan YO terlebih dahulu sebelum menindaklanjuti informasi itu. “Kita pagi ini (kemarin-red) akan melalukan pemeriksaan kejiwaan. Dia masih berada di Polres Jakbar,” kata Martinus.

Pemeriksaan kejiwaan ini akan melibatkan keluarga YO dan orang-orang di sekitarnya. Nanti jika bisa dipastikan status kejiwaannya baru Polri bisa turun tangan. “Kalau tidak info yang bersangkutan akan kita abaikan,” ujarnya.

Martinus juga menyatakan  , jika hasil pemeriksaan dinyatakan wajar dan patut, maka pihaknya akan melakukan pendalaman terkait peristiwa yang dialami YO. Namun, jika hasilnya tidak wajar, maka keterangan YO akan diabaikan. hud, meo, har, tir