Gambar video ini viral di media sosial, tampak sebuah kesatuan Polri memeragakan bagaimana menggunakan senjata berat yang bisa menghancurkan tank. (FT/IST)

JAKARTA | duta.co – Suhu politik di Jakarta sedikit memanas. Ini menyusul kabar, bahwa, sejumlah organisasi kemasyarakatan (Ormas) akan menggelar aksi 299 di depan Gedung DPR/MPR Jumat (29/9/2017). Polisi tak mau kecolongan, sejumlah pasukan Brimob Kepolisian Daerah (Polda) dikonsentrasikan ke Jakarta.

Kepolisian Daerah Kalimantan Barat misalnya, sudah mengirim dua batalyon Brimob untuk membantu pengamanan aksi tersebut. “Hari ini, Selasa (26/9/2017), kami berangkatkan sebanyak dua batalyon personel Brimob Polda Kalbar untuk di BKO ke Jakarta,” kata Kapolda Kalbar Irjen (Pol) Erwin Triwanto, seusai melepas keberangkatan personel Brimob tersebut di Bandara Supadio Pontianak.

Kabar lain di medsos lebih rinci. Dilaporkan hasil monitoring Selasa 26 September 2017 pukul 07.00 s/d 10.20 wib telah kedatangan Brimob nusantara ke Jakarta melalui Pintu Apron Timur Cargo Bandara Soekarno Hatta. Rinciannya: Pukul 07.05 wib kedatangan Brimob Nusantara Polda Kaltim, jumlah 202 personil Pimpinan Mayor Indra M, menggunakan Pesawat Lion Air JT 3763.

Pukul 08.30 wib kedatangan Brimob Nusantara Polda Pekanbaru jumlah 202 personil Pimpinan Kompol HP Simanjuntak menggunakan Pesawat Lion Air JT 3340. Pukul.10.10 wib kedatangan Brimob Nusantara Polda Kalteng 202 personil Pimpinan AKBP Doman Siregar menggunakan Pesawat Lion Air JT 3671.

Kedatangan mereka dalam rangka antisipasi konflik sosial di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Diberitahukan pukul 10.30 wib personil Brimob meninggalkan Bandara Soekarno Hatta menuju ke Mapolda Metro Jaya. Dari data itu, sudah 606 anggota Brimob sudah berada di Polda Metro.

Irjen (Pol) Erwin Triwanto menjelaskan, personel Brimob Polda Kalbar dari Batalyon A Pelopor Pontianak, dan Batalyon B Pelopor Singkawang di BKO ke Brimob Polda Metro Jaya mulai 26 hingga 30 September 2017. “Pengiriman personil Brimob Polda Kalbar tersebut, merupakan yang keempat kalinya, hal ini membuktikan kepercayaan Kapolri atas kinerja yang sebelumnya ditugaskan kepada kami, sehingga perlu dijaga terus,” ujarnya.

Rumor yang beredar aksi 299 digelar untuk menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Perppu Ormas). Selain itu, dalam aksi nanti akan disuarakan penolakan terhadap paham komunisme. Ketua Presidium Alumni 212 Slamet Maarif mengatakan aksi bakal diikuti 50 ribu orang.

Senjata Berat Polisi

Di sisi lain, netizen mulai menyoal senjata berat yang kini viral di media sosial. Beredar video sejumlah Brimob mendemontrasikan senjata berat. “Ini bukti kekhawatiran Panglima TNI benar. Apakah senjata berat seperti ini boleh dimiliki Polisi? Senjata ini juga bisa menghancurkan tank, pesawat, helikopter dan kendaraan militer lainnya. Pertanyaannya, apa maksud polisi memiliki senjata sejenis RPG dan senjata anti tank lainnya dan bagaimana bisa senjata ini bisa masuk ke lingkungan polisi?” tanya seorang netizen.

“Rakyat indonesia menyaksikan semua kegaduhan dan melihat dengan kepala sendiri jika di negeri ini ada yang aneh dan semakin aneh. Wajar jika akhirnya muncul kecurigaan di tengah rakyat jika ada institusi yang dituding bekerja sudah bukan untuk kepentingan negara melainkan kekuasaan sehingga mati-matian melindungi kepentingan sekelompok elit,” tulisnya.

“Munculnya berita tandingan di media mainstream yang serentak menyerang panglima TNI terkait 5000 senjata bahkan sampai mengatakan hoax, tidak akurat, membuktikan siapa yang mengendalikan media tersebut dan untuk kepentingan siapa mengacaukan informasi valid panglima TNI. Dengan adanya video ini apakah masih dibilang hoax?” tanyanya.  (net)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry