Produksi gula di sebuah pabrik gula milik PTPN X. duta.co/istimewa

SURABAYA | duta.co –  Tahun ini, PTPN X akan menggiling 4,9 juta tebu dengan target rendemen sebesar 8,01 persen. Sedangkan untuk produksi gula, PTPN X menargetkan 397.341 ton, meningkat 15,6 persen dibandingkan tahun 2017.

Upaya strategis telah disiapkan guna menggerek kinerja, baik produksi maupun keuangan. Salah satu upaya strategis yang dilakukan di sisi on farm adalah peningkatan engagement dengan petani. Pada sisi off farm, PTPN X juga fokus pada perbaikan mesin dan juga investasi alat-alat pabrik guna menghasilkan gula yang berkualitas sesuai dengan standar nasional Indonesia (SNI).

“Mekanisasi juga terus dilakukan, yaitu di sisi pembukaan lahan, pengelolaan lahan, dan tebang muat angkut. Pengelolaan on farm akan ditunjang juga dengan investasi berkelanjutan terhadap off farm. Fokus PTPN X adalah perbaikan mutu dan kualitas gula yang diproduksi, sehingga memenuhi standar SNI dan layak konsumsi,” ujar Direktur Utama PTPN X, Dwi Satriyo Annurogo dalam rilisnya kepada duta.co, Senin (12/3).

Selain itu, diversifikasi usaha dan optimalisasi aset juga merupakan langkah strategis PTPN X di 2018 ini. Diversifikasi usaha yang dilakukan adalah produksi gula ritel kemasan 1 Kg. Gula ritel ini siap diproduksi pada Bulan Juni 2018 dengan kapasitas produksi 60 ton per hari. Nantinya, gula ritel akan diproduksi di Pabrik Gula (PG) Pesantren Baru Kediri.

“Produksi gula ritel ini merupakan upaya PTPN X untuk lebih dekat kepada konsumen gula. PTPN X akan membidik pangsa pasar strategis, sehingga kebutuhan konsumen akan terpenuhi,” terang Dwi.

Diversifikasi lainnya adalah PTPN X akan memproduksi pellet dari baggase dengan kapasitas 3 ton per jam. Awal produksi pellet akan dilakukan di Bulan Juli 2018 dengan kemasan 25 kilogram. Sedangkan untuk optimalisasi aset, PTPN X memanfaatkan aset bangunan di PG Toelangan sebagai gedung pertemuan dan aset PG Watoetoelis sebagai workshop peralatan pabrik. Selain itu, lahan idle milik PTPN X juga akan dimanfaatkan untuk menanam kedelai edamame, kayu sengon, jahe, dan sereh wangi.

Sementara itu, di tahun lalu, PTPN X memproduksi gula sebesar 343.747 ton dengan rata-rata rendemen sebesar 7,93 persen dan produktivitas sebesar 5,97 ton per hektar di tahun 2017.

Angka produksi gula ini menunjukkan kontribusi PTPN X sekitar 16 persen dalam produksi gula nasional, sekaligus menjadikan PTPN X sebagai produsen gula terbesar se-Indonesia. Dari sisi keuangan, tahun 2017 PTPN X berhasil membukukan laba konsolidasi sebesar Rp 48 miliar.

Dwi mengatakan kinerja PTPN X 2017 membaik jika dibandingkan dengan tahun 2016. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari upaya-upaya yang dilakukan PTPN X, baik dari sisi on farm maupun off farm.

Pada sisi on farm, pengelolaan lahan, mulai dari tanam hingga tebang dilakukan dengan menerapkan good farming practices. Sedangkan pada off farm, perawatan pabrik dilakukan secara berkala sesuai dengan Standard Maintenance Procedure (SMP) yang berlaku, sehingga angka jam berhenti giling menjadi rendah.

“Kinerja tahun 2017 yang lalu akan terus kita tingkatkan di tahun 2018. Langkah-langkah strategis telah disusun untuk mencapai RKAP yang telah ditentukan,” ungkap Dwi Satriyo Annurogo. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry