Para  dosen saat menggelar FGD untuk buku berjenjang di Uinsa. DUTA/istimewa

SURABAYA | duta.co  – Program gerakan literasi sekolah yang gencar dilaksanakan di Indonesia, direspons para akademisi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA). Didukung Kementerian Agama, mereka dengan membuat buku-buku bacaan berkualitas bagi siswa sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI).

Buku bacaan yang dibuat berjenjang tersebut, isinya dikemas sesuai dengan nilai-nilai dan budaya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), terutama untuk menanamkan sejak dini rasa kebersaman dan persatuan bangsa di tengah keberagaman masyarakat.

Buku ini juga didesain dengan memperhatikan hak-hak anak sebagai subyek utama pengguna buku.

Buku bacaan berjenjang ini khusus dibuat untuk membantu guru dalam meningkatkan keterampilan membaca siswa sejak dini dan menghadirkan nilai-nilai dan budaya-budaya yang ada di Indonesia. Desain buku ini dirancang agar anak lebih tertarik untuk membaca.

“Misalnya dengan ilustrasi karikatur lomba karapan sapi, tolong menolong sebagai kebiasaan yang baik, pelabuhan kotaku yang memperkenalkan keunggulan pelabuhan di kota-kota Indonesia, dan masih banyak lagi,” papar Evi Fatimatur Rusydiyah, ketua laboratorium pembelajaran Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UINSA saat acara reviu buku.

Selain buku bacaan, UINSA juga mengembangkan aplikasi Ayo Membaca yang digunakan untuk untuk mengukur kemampuan membaca siswa.

Melalui aplikasi ini, dapat mengetahui jenjang kemampuan membaca siswa dan memberikan buku-buku bacaan yang sesuai dengan jenjang kemampuan membacanya sehingga siswa menjadi lebih mudah memahami isi buku yang mereka baca.

“Bila mereka sudah senang membaca karena memahami isinya yang menarik maka akan tumbuh budaya membacanya,” kata Evi lagi.

Aplikasi Ayo Membaca dikembangkan UINSA bersama Pemerintah Kota Surabaya untuk mengukur kemampuan membaca para siswa di Surabaya. Sekarang aplikasi tersebut dikembangkan untuk dapat dimanfaatkan di seluruh Indonesia bersama dengan buku-buku bacaan berjenjang.

Pembuatan buku bacaan berjenjang dan aplikasi ini, menurut Prof Ali Mudhofir, Dekan FTK UINSA sebagai dukungan konkret akademisi untuk menumbuhkan minat baca, meningkatkan kemampuan literasi, dan membuat siswa mencintai tanah airnya.

“Ini juga bentuk implementasi visi dan misi kami yang selalu punya inovasi dan kreativitas dalam pengembangan ilmu pengetahuan, riset, dan pengabdian masyarakat,” tukasnya.

Pembuatan buku bacaan berjenjang berbasis NKRI dan ramah anak ini ditanggapi positif para praktisi dan aktivis literasi, seperti dipaparkan oleh Heni WR pengelola taman baca Mata Aksara Yogyakarta.

“Setelah membaca buku-buku bacaan ini kami bisa belajar dan membangun kesepahaman dalam menyediakan buku-buku bacaan yang berkualitas untuk anak,” kata aktivis penerima anugerah TBM Kreatif Rekreatif dari Mendikbud tahun 2012 itu. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry