LONGSOR: Situasi tanah longsor yang terjadi di Desa Banaran Pulung Kabupaten Ponorogo. (duta.co/siti)

PONOROGO | duta.co –Longsor yang terjadi Sabtu (1/4), pukul 07.30 setelah Jumat malam terjadi hujan lebat. Saat kejadian warga  tengah melakukan aktivitas di rumah dan sebagian besar memanen jahe di ladang. Pada malam hari mereka mengungsi ke desa yang lebih aman, karena sebelumnya wilayah tersebut memiliki potensi tanah longsor karena sudah terdapat retakan pada bukit yang longsor.

Pemerintah memerintahkan warga mengungsi dan kembali pada siang hari. Kejadian dalam hitungan detik tanah yang sudah beberapa waktu yang lalu sudah retak, tebing pada ketinggian 800 meter, mengalami longsor dan menimpa 32 unit rumah warga di bawahnya dalam radius panjang longsor 1,5 kilomter , lebar 250 mtr.

“Pada pagi hari mereka kembali ke Kebun dan saat kejadian sedang menengok rumah dan hewan peliharaan. Hari itu juga sedang ada masyarakat yang panen jahe yang kemungkinan banyak menjadi korban. Tiba tiba Tanah longsor bergemuruh mengeluarkan asap dan tanah mengalir menyapu rumah dibawah bukit dan disepanjang pinggiran sungai yang ada dibawahnya,” kata pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, Sumani.

Peroses evakuasi terhadap korban dilakukan oleh masyarakat setempat dibantu BPPD, TNI, Polri dan relawan. Relawan dari Baguna ( barisan serba guna)  DPC PDIP Ponorogo langsung terjun ke lokasi dan memberikan bantuan losgitik dan mendirikan dapur umum. Demikin dengan Pimpinan Daerah Mumammadiyah  Ponorogo langsung membentuk posko dan menggalang bantuan dana dari masyarakat. Sementara pencarian dihentikan pada malam hari  karena sulitnya medan dan licin.

Menurut catatan Polisi korban di lokasi mencapai  28 orang  yang masih hilang, satu ditemukan meninggal dan sebanyak 32 unit rumah tertimbun longsor. BPBD Ponorogo membuat Posko darurat Pengungsian. Sedangkan nama  warga sementara yang hilang adalah  16 orang  berasal dari  RT/RW 03/01 Dukuh Tangkil mereka adalah Mujirah, Suyati, Purnomo, Pita, Ardan, Litkusnin, Bibit,Poniran, Prapti, Misri, Arpin, Nadi, Cikrak, Kateni, Iwan dan Kateno. Dari RT/RW 02/01 Dukuh Tangkil  Jadi, Puji, Siam, Menit, Katemun, Tolu, Situn, dan  Suyono.

Dan  RT/RW 01/03 hanya satu orang yakni Maryono.Dari Duku Gondangsari terdapat 1 orang juga atas nama  Suherman. Dukuh Krajan dua aorang yaitu Muklas (Perangkat Desa) dan Suroso. (sna)

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry