KH SAID AQIL SIROJ

JAKARTA | duta.co – Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menjelaskan saat ini ada 22 ribu pesantren Nahdlatul Ulama di seluruh Indonesia. Namun ia menegaskan tak ada satu pun kiai yang mengajari santrinya mengebom. Maksudnya mengajarkan radikalisme atau terorisme.

“Para kiai NU saya jamin pesantren (ada) 22 ribu, tidak satu pun santrinya ngebom. Tidak ada kiai NU ngajarin ngebom, tidak ada ngajarin, apalagi terorisme, Radikal saja kiai-kiai dilarang karena kiai ajarkan akhlaqul karimah,” kata Kang Said dalam acara Mukernas Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) yang bertajuk ‘Halaqah Ekonomi Nasional’ di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (5/5/2017). Acara ini juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Ditambahkan Kang Said, saat ini juga pengusaha NU masih jauh ketinggalan dari yang namanya kesejahteraan. Karena pengusaha NU itu rata-rata berdagang kecil-kecilan.

“Ya maklum kita pengusaha NU ini Pak, pengusaha keripik, petis, ada yang properti tapi perumahan ukuran 36. Kiai yang alim-alim hafal Al-Quran, masyaallah Pak, itu kalau bawa tas itu bukan yang mereknya branded, enggak, tapi yang tulisannya ‘Musyawarah Ulama se-Kabupaten’ sarungnya cap Gajah Duduk,” lanjutnya.
“Bajunya koko tiga minggu belum dicuci, minyak cuma 10 liter, itu nasib kiai kita. Padahal tanpa digaji, tanpa diinstruksi, tanpa di-SK, kiai-kiai tiap hari ajak masyarakat yang akur, yang rukun, yang gotong-royong, kalau ada musibah, misalnya longsor, yang sabar,” imbuh Said Aqil.
HPN ini baru ada setelah Said Aqil memimpin PBNU sekitar tahun 2011. Saat ini HPN sudah membangun 31 Universitas NU yang sebelumnya hanya 24 universitas.   hud

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry