Peserta Leadership Development sedang berdiskusi. DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – Beasiswa memang menjadi incaran para mahasiswa di seluruh Indonesia. Terbukti, beasiswa Djarum Foundation atau yang dikenal dengan Beswan Djarum diserbu pelamar.

Ada 15 ribu mahasiswa berebut beasiswa tersebut untuk periode 2017/2018.

Melalui seleksi ketat, 500 mahasiswa terpilih dari 91 perguruan tinggi di seluruh Indonesia di 34 provinsi. Dipilihnya 500 mahasiswa ini, melalui persaingan yang sangat ketat dan seleksi yang tidak mudah.

Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Laksmi Lestari mengatakan setiap tahun, program beasiswa ini memang selalu diserbu peserta.

Namun, pihak Djarum Foundation tidak pernah membatasi jumlah peserta yang lolos setiap tahunnya.

“Tahun sebelumnya, 2016/2017 yang lolos 525, tahun ini hanya 500. Jadi memang tidak kita patok,” ujar Laksmi di sela-sela acara Leadership Development batch VIII yang diadakan di Hotel Santika, Gubeng, Surabaya, Jumat (16/3).

Untuk beasiswa ini, Djarum Foundation memang tidak sekadar memberikan uang tunai kepada penerimanya. Melainkan, membekali penerima dengan sesuatu yang bermanfaat, terutama dalam bidang leadership atau kepemimpinan.

Rangkaian Leadership Development digelar sebanyak 8 batch di dua kota yaitu Yogyakarta dan Surabaya selama dua bulan dimulai sejak 17 Januari hingga 17 Maret 2018.

Dikatakan Laksmi, Djarum Foundation percaya, untuk mencetak manusia Indonesia yang tangguh dan berwawasan tinggi, tidak hanya dari aspek intelektual.

Mereka  memerlukan pembekalan soft skills yang akan melatihnya menjadi sosok yang cakap secara emosional.

“Karenanya program beasiswa prestasi Djarum Beasiswa Plus berfokus memberikan beragam pelatihan keterampilan lunak atau soft skills, salahsatunya ialah Leadership Development,” ucap Laksmi Lestari.

Pada pelatihan soft skills yang selenggarakan selama tiga hari tersebut, para Beswan Djarum diberi beragam pembekalan dengan pemateri yang merupakan ahli di bidangnya.

Di antaranya: Effective Written Communication oleh penulis Margareta Astaman, lalu jurnalis televisi Riko Anggara yang membawakan Effective Oral Communication.

Serta Motivating Others serta What Leaders Do yang dibawakan oleh motivator James Gwee.

Selain tiga materi di atas, terdapat berbagai materi lain yang tidak hanya memperkaya wawasan tapi juga berguna bagi pembentukan karakter diri seperti Emotional Intelligence yang menjadi sesi pendahuluan.

Dan bertujuan melatih mahasiwa memilki kesadaran diri, mengelola emosi  sendiri, memiliki empati dan kecakapan sosial dalam merespon situasi di luar dirinya, dengan tepat.

Lalu terdapat materi Articulating Vision melatih Beswan Djarum menjadi sosok pemimpin dengan visi kuat.

Dimulai dengan membangun pemahaman bahwa visi adalah deskripsi tentang perubahan masa depan yakni tujuan akhir yang ingin dicapai di masa depan.

Visi yang baik itu bisa dibayangkan oleh orang lain, bernilai luhur, mudah dimengerti, berdimensi waktu dan tentunya bernilai luar biasa.

Penulis dan esais Margareta Astaman mengutarakan, generasi muda yang dalam 10-20 tahun dari sekarang akan menjadi pemimpin di bidang kerja masing-masing harus mampu mengkomunikasikan visi mereka secara tepat dalam materi Effective Written Communications.

Ditambah lagi banjirnya konten online sangat mempengaruhi generasi saat ini dalam mengkonsumsi dan mengolah informasi.

Dikatakannya, Generasi muda harus mampu mengatasi kecenderungan untuk melihat informasi di permukaannya saja, agar dapat menyaring informasi dan isu yang perlu mendapat perhatian.

“Sehingga bisa menghasilkan visi yang benar-benar tepat untuk masa mendatang,” ujar Margareta. end

 

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry